⭐ Ayat Dari Surat Al Hadid Yang Bisa Membuat Tubuh Kebal

Assalamualaikumwarahmatullahi wabarakatuh, kajian Cinta Dunia Membawa Sengsara ini Umi Mimi ambil dari Youtube Ahmad Zainuddin, jangan lupa subscribe share, like, comment di video Youtubernya ya, karena kajian Cinta Dunia Membawa Sengsara ini bukan milik Umi Mimi, insyaAllah bermanfaat sebagai tambahan ilmu untuk bekal kita, dan pemberi materi Dilatar nisan itu tersurat ayat suci Al-Quran: surat Ali Imran 185, Ar-Rahman 26-27, At-Taubah 21-22, dan Ayat Kursi. Ada juga rangkaian kata pujian dalam bahasa Arab bagi Malik Ibrahim: ”Ia guru yang dibanggakan para pejabat, tempat para sultan dan menteri meminta nasihat. Orang yang santun dan murah hati terhadap fakir miskin. 17doktrin Syiah yang disembunyikan dari kaum Muslimin. A. Z. Muttaqin - Jum'at, 18 Muharram 1435 H / 22 November 2013 11:16Oleh:Ustadz Muhammad Thalib Al Yamani (Amir Majelis Mujahidin)(Arrahmah.com) – Saat meliput aksi bubarkan Syiah di beberpa tempat di Jakarta, beberapa aparat kepolisian yang tercengang IV K ESIMPULAN. Implementasi konsep pendidikan sosial dalam ayat -ayat naf kah dalam Al - Qur’an. akan membangun semangat wirausaha, etos kerja, etika bisnis, tanggung jawab, kepedulian sosial Ayatpertama surat al-Hijr, dimiliki oleh juz 13, lantas bagaimana pengaruh satu ayat dari al-Hijr itu bagi seorang juz 13. Seorang juz 29 memang dapat dikatakan kebal dari penyakit, tetapi organ tubuh yang paling renta ialah THT. Untuk menutupi”kesalahan” yang telah ia perbuat, ia bisa saja membuat alasan yang canggih, sehingga MUTIARAILMU GAIB (1/6/2010) Asalam mualaikum, ki wong alus, saya hanya orang awam yg belum tau banyak tentang masalah mistik, ki izinkan saya sedikit berbagi pengetahuan tentang dunia gaib, itung-itung untuk menambah keramayan di blog kampus wong alus, mudah-mudahan bisa berguna bagi mereka yg membutuhkanya. PASANG SUSUK SECARA ISLAMI susuk ini IbnuAbbas radhiallahu’anhu mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kata “pakaian” pada ayat di atas adalah “jilbab” dan hal serupa juga dikatakan oleh Ibnu Mas’ud. (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Al Baihaqi). Dapat pula diketahui di sini, bahwa pemakaian khimar yang dikenakan sebelum jilbab adalah menutupi dada. 2. Zikirdengan pengertian pemikiran. Inilah apa yang dinyatakan oleh al-Qur’an di dalam an-Nur, ayat 37. “Orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan (jual beli) daripada menyebut serta mengiingati Allah dan mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, mereka takutkan hari kiamat yang padanya berbalik-balik hati dan pandangan.” JikaKamu Sedang mencari informasi seputar Ajian, Ilmu Kejawen atau Mantram maka Disini tempat yang paling cocok untuk kamu Demikianlah ulasan tentang ayat dalam Al-Qur’an yang bisa dibaca untuk membikin hati menjadi tenang serta semangat nasib kembali Gabie Kook Parents 0815-763-6842/Mentari Email:[email protected] Ilmu jawa merupakan paduan . Home QS. Al-Hadid Ayat 23 لِّـكَيۡلَا تَاۡسَوۡا عَلٰى مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُوۡا بِمَاۤ اٰتٰٮكُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ فَخُوۡرِۙ‏ Likailaa taasaw 'alaa maa faatakum wa laa tafrahuu bimaaa aataakum; wallaahu laa yuhibbu kulla mukhtaalin fakhuur Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri, Juz ke-27 Tafsir Kami beritahukan hal tersebut agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak dapat kamu capai, dan jangan pula terlalu gembira dan sombong terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan ketahuilah, Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri dengan kelebihan atau anugerah yang Dia karuniakan. 24. Allah tidak menyukai orang sombong dan membanggakan diri, yaitu orang-orang yang kikir, yang enggan menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah, dan menyuruh orang lain berbuat kikir pula. Barang siapa berpaling dari perintah Allah dan mengingkari ajaran-Nya, maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya dan tidak memerlukan sesuatu, Maha Terpuji dengan segala sifat kebaikan-Nya. Pada ayat ini Allah swt menyatakan bahwa semua peristiwa itu ditetapkan sebelum terjadinya, agar manusia bersabar menerima cobaan Allah. Cobaan Allah itu adakalanya berupa kesengsaraan dan malapetaka, adakalanya berupa kesenangan dan kegembiraan. Karena itu janganlah terlalu bersedih hati menerima kesengsaraan dan malapetaka yang menimpa diri, sebaliknya jangan pula terlalu bersenang hati dan bergembira menerima sesuatu yang menyenangkan hati. Sikap yang paling baik ialah sabar dalam menerima bencana dan malapetaka yang menimpa serta bersyukur kepada Allah atas setiap menerima nikmat yang dianugerahkan-Nya. Ayat ini bukan untuk melarang kaum Muslimin bergembira dan bersedih hati, tetapi maksudnya ialah melarang kaum Muslimin bergembira dan bersedih hati dengan berlebih-lebihan. 'Ikrimah berkata, "Tidak ada seorang pun melainkan ia dalam keadaan sedih dan gembira, tetapi hendaklah ia menjadikan kegembiraan itu sebagai tanda bersyukur kepada Allah dan kesedihan itu sebagai tanda bersabar." Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa orang yang terlalu bergembira menerima sesuatu yang menyenangkan hatinya dan terlalu bersedih hati menerima bencana yang menimpanya adalah orang yang pada dirinya terdapat tanda-tanda tabkhil dan angkuh, seakan-akan ia hanya memikirkan kepentingan dirinya saja. Allah swt menyatakan bahwa Dia tidak menyukai orang-orang yang mempunyai sifat-sifat bakhil dan angkuh. sumber Keterangan mengenai QS. Al-HadidSurat Al Hadiid terdiri atas 29 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Az Zalzalah. Dinamai Al Hadiid Besi, diambil dari perkataan Al Hadiid yang terdapat pada ayat 25 surat ini. Surat Al Hadid ayat 3 mengandung makna yang luar biasaSalah satu kandungan dari surat Al Hadid ayat 3 adalah memperteguh keimanan atas keberadaan dan keesaan Allah SWT sebagai Sang Al-Hadid sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya besi’. Surat ini terdiri atas 29 ayat, dan termasuk dalam golongan surat setelah Surat Az-Zalzalah, penamaan surat ini karena merujuk pada lafaz al-hadid’ yang terdapat pada ayat tentang keimanan ini adalah hal yang sangat penting untuk diketahui oleh umat Islam, apalagi iman kepada Allah SWT termasuk rukun iman pertama dan Juga Keutamaan Surat Al Hajj untuk Jodoh dan Doa untuk Memilih Jodoh, Masya Allah!Surat Al Hadid Ayat 3 Beserta Latin dan ArtinyaFoto Al-Qur&x27;an Orami Photo Stocks ہُوَ الۡاَوَّلُ وَ الۡاٰخِرُ وَ الظَّاہِرُ وَ الۡبَاطِنُ ۚ وَ ہُوَ بِکُلِّ شَیۡءٍ عَلِیۡمٌHuwal au-walu wal-aakhiru wazh-zhaahiru wal baathinu wahuwa bikulli syai-in aliimunArtinya “Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS Al-Hadid 3Baca Juga 3+ Keutamaan Surat Al Mulk Lengkap dengan Bacaan dan Tafsirnya, Masya Allah!Tafsir Surat Al Hadid Ayat 3Foto Berdoa Orami Photo Stocks Ada beberapa tafsir mengenai surat Al Hadid ayat 3 yang berasal dari beberapa sumber, yakni1. Tafsir KemenagMenurut Kementrian Agama RI, pada ayat ini Allah SWT menyatakan bahwa Dialah Yang Awal, yang telah ada sebelum segala sesuatunya ada, karena Dia-lah yang Yang Maha Tinggi dari apa saja, tidak ada sesuatu pun yang lebih tinggi daripada-Nya. Dia-lah Yang Batin, Yang hakikat Zat-Nya tidak dapat digambarkan oleh mengetahui semua yang tersimpan, yang tidak nyata dan segala yang tersembunyi. Dia yang paling dekat kepada apa yang telah ada sesuatu pun yang lebih dekat kepada makhluk-Nya selain Dia, sebagaimana firmanNyaوَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِWa laqad khalaqnal-insāna wa na'lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīdArtinya “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” QS Qaf 16Dalam hadis riwayat dari Abu Hurairah “Fatimah datang kepada Rasulullah SAW meminta seorang pembantu, lalu Nabi menyuruhnya berdoaYa Allah, Tuhan segala sesuatu, yang menurunkan kitab Taurat, Injil, dan Al-Qur'an, yang membelah biji-bijian. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan setiap sesuatu. Engkaulah yang Zat yang awal yang tidak ada sebelum-Mu sesuatu apa pun, Engkaulah Zat yang akhir yang tidak ada sesudah-Mu sesuatu apa adz-Dzahir yang tidak ada sesuatu pun di atas-Mu, dan Engkaulah al-Bathin yang tidak ada sesuatu apa pun di bawah-Mu. Lunasilah utang kami dan cukupilah kebutuhan kami.” HR Ahmad dan Muslim2. Tafsir Al-MishbahHM Quraish Shihab dalam tafsirnya berkata Dia telah ada sebelum segala sesuatu ada, hidup kekal setelah segala sesuatu musnah, tampak pada segala sesuatu, karena segala sesuatu merupakan tanda adanya Tuhan, tidak tampak sehingga tak dapat dilihat oleh mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang Tafsir JalalainMenurut Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi Dialah Yang Awal sebelum segala sesuatu ada, keawalan Dia tidak ada permulaannya,dan Yang Akhir sesudah segala sesuatu berakhir, keakhiran-Nya tanpa batas. dan Yang Maha Zahir melalui bukti-bukti yang menunjukkan kezahiran Nyadan Yang Batin yakni tidak dapat dilihat dan ditemukan oleh panca indra, dan Dia Maha Mengetahui atas segala sesuatu.Baca Juga Kandungan Surat Az-Zumar Ayat 53, Salah Satunya Pengingat Dosa dan TaubatManfaat Membaca Surat Al Hadid Ayat 3Foto Doa dan Artinya Orami Photo Stocks Meski tidak sepopuler surat lainnya, surat Al-Hadid memiliki kandungan yang sangat penting. Salah satunya seperti penelitian yang dilakukan oleh Repository UIN Sumatera penelitian menunjukkan bahwa secara umum surah al-Hadid mengandung suatu moral dan pendidikan yang bisa diterapkan dalam kehidupan yang bersumber dari Al-Qur' atau keutamaan surat Al Hadid ayat 3 di antaranya adalah untuk meminta petunjuk saat dihadapkan pada suatu juga meminta petunjuk dalam menghadapi dan menjalani kehidupan ini. Jadi selain menjalankan salat istikharah, membaca surat Al Hadid Ayat 3 juga bisa dilakukan sebagai amalan manfaat tersebut, ayat ini juga bermanfaat agar doa-doa baik yang dipanjatkan akan lebih cepat diijabah oleh Allah mengamalkannya juga mudah. Yakni dengan membacanya berulang kali. Jumlahnya tidak ditentukan, karena dapat dibaca sesuai dengan keinginan. Dan akan lebih baik jika ayat ini dibaca setelah salat Juga Kandungan Surat Ali Imran Ayat 159, Salah Satunya tentang Akhlak MuliaKandungan dan Keutamaan Surat Al HadidFoto Bertasbih Orami Photo Stocks Selain ayat ke 3, secara umum terdapat beberapa pokok kandungan dari surat Al-Hadid, yakniPenegasan bahwa hanya kepada Allah-lah kembalinya segala urusanPerintah menafkahkan hartaMenjelaskan beberapa sifat Allah, asma’ul husna, dan pernyataan bahwa kekuasaan Allah SWT meliputi langit dan bumiMenceritakan keadaan orang-orang mukmin di akhiratMenjelaskan tujuan penciptaan besiMenjelaskan hakikat kehidupan akhirat dan kehidupan duniaMenjelaskan tujuan rasul diutusHinaan kepada orang-orang yang berbuat bakhil, dan juga orang-orang yang mendorong melakukannyaMelihat dari pokok kandungan dari surat Al Hadid ini, diketahui pul pula beberapa keutamaan dan manfaatnya. Beberapa di antaranya yakniTermasuk Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tambahan, sehingga beliau memiliki keutamaan dibandingkan dengan nabi-nabi yang membacanya akan selamat dari siksaan Allah SWT dan tidak memperoleh dari azab Allah SWT, mendapatkan nikmat surga, serta memperoleh kemudahan dari penjara. Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa yang membaca surat ini Surat Al-Hadid, maka Allah berhak menyelamatkan ia dari siksa, memberinya kenikmatan di dalam surga-Nya. Dan barangsiapa membaca terus-menerus, atau istikamah, sedangkan ia berada di dalam belenggu, atau dipenjara, maka Allah akan memudahkannya keluar, meskipun ia melakukan sesuatu kejahatan.” Tafsirul Burhan, Juz 7 434Dapat dijadikan wasilah agar dilindungi dari kejahatan begal atau perampok, seperti tercatat dalam ayat ke-25Dengan ijin Allah SWT, diselamatkan dari senjata musuh pada saat pertempuran membela agama. Diriwayatkan beberapa cara agar khasiat surat Al Hadid dapat dirasakan yaitu dengan membaca Surat Al Hadid ayat 1-6 dengan tulus dan ikhlas sebelum dan saat peperanganDipercaya mampu menyembuhkan beberapa penyakit seperti panas dan demamDiberikan keimanan dan sebagai penawar rasa ragu dan was was akan keagungan Allah SWTDapat diselamatkan dari para musuh dan penjelasan mengenai surah Al Hadid ayat 3 yang diharapkan akan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Sumber Copyright © 2023 Orami. All rights reserved. 1 سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ sabbaḥa lillāhi mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. 2 لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, yuḥyī wa yumīt, wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr Milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. 3 هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. 4 هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاۤءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَاۗ وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌۗ huwallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, ya'lamu mā yaliju fil-arḍi wa mā yakhruju min-hā wa mā yanzilu minas-samā`i wa mā ya'ruju fīhā, wa huwa ma'akum aina mā kuntum, wallāhu bimā ta'malụna baṣīr Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. 5 لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاِلَى اللّٰهِ تُرْجَعُ الْاُمُوْرُ lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, wa ilallāhi turja'ul-umụr Milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. 6 يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِۗ وَهُوَ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ yụlijul-laila fin-nahāri wa yụlijun-nahāra fil-laīl, wa huwa 'alīmum biżātiṣ-ṣudụr Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati. 7 اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَنْفَقُوْا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيْرٌ āminụ billāhi wa rasụlihī wa anfiqụ mimmā ja'alakum mustakhlafīna fīh, fallażīna āmanụ mingkum wa anfaqụ lahum ajrung kabīr Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah di jalan Allah sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya amanah. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan hartanya di jalan Allah memperoleh pahala yang besar. 8 وَمَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۚوَالرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ لِتُؤْمِنُوْا بِرَبِّكُمْ وَقَدْ اَخَذَ مِيْثَاقَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ wa mā lakum lā tu`minụna billāh, war-rasụlu yad'ụkum litu`minụ birabbikum wa qad akhaża mīṡāqakum ing kuntum mu`minīn Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul mengajak kamu beriman kepada Tuhanmu? Dan Dia telah mengambil janji setiamu, jika kamu orang-orang mukmin. 9 هُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ عَلٰى عَبْدِهٖٓ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ لِّيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَاِنَّ اللّٰهَ بِكُمْ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ huwallażī yunazzilu 'alā 'abdihī āyātim bayyinātil liyukhrijakum minaẓ-ẓulumāti ilan-nụr, wa innallāha bikum lara`ụfur raḥīm Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang Al-Qur'an kepada hamba-Nya Muhammad untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sungguh, terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang. 10 وَمَا لَكُمْ اَلَّا تُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلِلّٰهِ مِيْرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا يَسْتَوِيْ مِنْكُمْ مَّنْ اَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَۗ اُولٰۤىِٕكَ اَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِيْنَ اَنْفَقُوْا مِنْۢ بَعْدُ وَقَاتَلُوْاۗ وَكُلًّا وَّعَدَ اللّٰهُ الْحُسْنٰىۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ wa mā lakum allā tunfiqụ fī sabīlillāhi wa lillāhi mīrāṡus-samāwāti wal-arḍ, lā yastawī mingkum man anfaqa ming qablil-fat-ḥi wa qātal, ulā`ika a'ẓamu darajatam minallażīna anfaqụ mim ba'du wa qātalụ, wa kullaw wa'adallāhul-ḥusnā, wallāhu bimā ta'malụna khabīr Dan mengapa kamu tidak menginfakkan hartamu di jalan Allah, padahal milik Allah semua pusaka langit dan bumi? Tidak sama orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah di antara kamu dan berperang sebelum penaklukan Mekah. Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menginfakkan hartanya dan berperang setelah itu. Dan Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka balasan yang lebih baik. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. 11 مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗ وَلَهٗٓ اَجْرٌ كَرِيْمٌ man żallażī yuqriḍullāha qarḍan ḥasanan fa yuḍā'ifahụ lahụ wa lahū ajrung karīm Barangsiapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan mengembalikannya berlipat ganda untuknya, dan baginya pahala yang mulia, 12 يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ يَسْعٰى نُوْرُهُمْ بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ بُشْرٰىكُمُ الْيَوْمَ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۚ yauma taral-mu`minīna wal-mu`mināti yas'ā nụruhum baina aidīhim wa bi`aimānihim busyrākumul-yauma jannātun tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, żālika huwal-fauzul-'aẓīm pada hari engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka, dikatakan kepada mereka, “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, yaitu surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikian itulah kemenangan yang agung.” 13 يَوْمَ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا انْظُرُوْنَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُّوْرِكُمْۚ قِيْلَ ارْجِعُوْا وَرَاۤءَكُمْ فَالْتَمِسُوْا نُوْرًاۗ فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُوْرٍ لَّهٗ بَابٌۗ بَاطِنُهٗ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهٗ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُۗ yauma yaqụlul-munāfiqụna wal-munāfiqātu lillażīna āmanunẓurụnā naqtabis min nụrikum, qīlarji'ụ warā`akum faltamisụ nụrā, fa ḍuriba bainahum bisụril lahụ bāb, bāṭinuhụ fīhir-raḥmatu wa ẓāhiruhụ ming qibalihil-'ażāb Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu.” Kepada mereka dikatakan, ”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya untukmu.” Lalu di antara mereka dipasang dinding pemisah yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab. 14 يُنَادُوْنَهُمْ اَلَمْ نَكُنْ مَّعَكُمْۗ قَالُوْا بَلٰى وَلٰكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ اَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْاَمَانِيُّ حَتّٰى جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ وَغَرَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ yunādụnahum a lam nakum ma'akum, qālụ balā wa lākinnakum fatantum anfusakum wa tarabbaṣtum wartabtum wa garratkumul-amāniyyu ḥattā jā`a amrullāhi wa garrakum billāhil-garụr Orang-orang munafik memanggil orang-orang mukmin, “Bukankah kami dahulu bersama kamu?” Mereka menjawab, “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri, dan hanya menunggu, meragukan janji Allah dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah; dan penipu setan datang memperdaya kamu tentang Allah. 15 فَالْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَّلَا مِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ مَأْوٰىكُمُ النَّارُۗ هِيَ مَوْلٰىكُمْۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ fal-yauma lā yu`khażu mingkum fidyatuw wa lā minallażīna kafarụ, ma`wākumun-nār, hiya maulākum, wa bi`sal-maṣīr Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kamu maupun dari orang-orang kafir. Tempat kamu di neraka. Itulah tempat berlindungmu, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” 16 اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّۙ وَلَا يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْاَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ a lam ya`ni lillażīna āmanū an takhsya'a qulụbuhum liżikrillāhi wa mā nazala minal-ḥaqqi wa lā yakụnụ kallażīna ụtul-kitāba ming qablu fa ṭāla 'alaihimul-amadu fa qasat qulụbuhum, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan kepada mereka, dan janganlah mereka berlaku seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik. 17 اِعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يُحْيِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ i'lamū annallāha yuḥyil-arḍa ba'da mautihā, qad bayyannā lakumul-āyāti la'allakum ta'qilụn Ketahuilah bahwa Allah yang menghidupkan bumi setelah matinya kering. Sungguh, telah Kami jelaskan kepadamu tanda-tanda kebesaran Kami agar kamu mengerti. 18 اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ innal-muṣṣaddiqīna wal-muṣṣaddiqāti wa aqraḍullāha qarḍan ḥasanay yuḍā'afu lahum wa lahum ajrung karīm Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan balasannya bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia. 19 وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصِّدِّيْقُوْنَ ۖوَالشُّهَدَاۤءُ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ لَهُمْ اَجْرُهُمْ وَنُوْرُهُمْۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ wallażīna āmanụ billāhi wa rusulihī ulā`ika humuṣ-ṣiddīqụna wasy-syuhadā`u 'inda rabbihim, lahum ajruhum wa nụruhum, wallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā ulā`ika aṣ-ḥābul-jaḥīm Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati pencinta kebenaran dan saksi-saksi di sisi Tuhan mereka. Mereka berhak mendapat pahala dan cahaya. Tetapi orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni-penghuni neraka. 20 اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ i'lamū annamal-ḥayātud-dun-yā la'ibuw wa lahwuw wa zīnatuw wa tafākhurum bainakum wa takāṡurun fil-amwāli wal-aulād, kamaṡali gaiṡin a'jabal-kuffāra nabātuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yakụnu huṭāmā, wa fil-ākhirati 'ażābun syadīduw wa magfiratum minallāhi wa riḍwān, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụr Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. 21 سَابِقُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ sābiqū ilā magfiratim mir rabbikum wa jannatin 'arḍuhā ka'arḍis-samā`i wal-arḍi u'iddat lillażīna āmanụ billāhi wa rusulih, żālika faḍlullāhi yu`tīhi may yasyā`, wallāhu żul-faḍlil-'aẓīm Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. 22 مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ mā aṣāba mim muṣībatin fil-arḍi wa lā fī anfusikum illā fī kitābim ming qabli an nabra`ahā, inna żālika 'alallāhi yasīr Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab Lauh Mahfuzh sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. 23 لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ likai lā ta`sau 'alā mā fātakum wa lā tafraḥụ bimā ātākum, wallāhu lā yuḥibbu kulla mukhtālin fakhụr Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri, 24 ۨالَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ وَيَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ ۗوَمَنْ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ allażīna yabkhalụna wa ya`murụnan-nāsa bil-bukhl, wa may yatawalla fa innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīd yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir. Barangsiapa berpaling dari perintah-perintah Allah, maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya, Maha Terpuji. 25 لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنٰتِ وَاَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتٰبَ وَالْمِيْزَانَ لِيَقُوْمَ النَّاسُ بِالْقِسْطِۚ وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗ وَرُسُلَهٗ بِالْغَيْبِۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ laqad arsalnā rusulanā bil-bayyināti wa anzalnā ma'ahumul-kitāba wal-mīzāna liyaqụman-nāsu bil-qisṭ, wa anzalnal-ḥadīda fīhi ba`sun syadīduw wa manāfi'u lin-nāsi wa liya'lamallāhu may yanṣuruhụ wa rusulahụ bil-gaīb, innallāha qawiyyun 'azīz Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca keadilan agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong agama-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Mahaperkasa. 26 وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا وَّاِبْرٰهِيْمَ وَجَعَلْنَا فِيْ ذُرِّيَّتِهِمَا النُّبُوَّةَ وَالْكِتٰبَ فَمِنْهُمْ مُّهْتَدٍۚ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ wa laqad arsalnā nụḥaw wa ibrāhīma wa ja'alnā fī żurriyyatihiman-nubuwwata wal-kitāba fa min-hum muhtad, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami berikan kenabian dan kitab wahyu kepada keturunan keduanya, di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka yang fasik. 27 ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَاٰتَيْنٰهُ الْاِنْجِيْلَ ەۙ وَجَعَلْنَا فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ رَأْفَةً وَّرَحْمَةً ۗوَرَهْبَانِيَّةَ ِۨابْتَدَعُوْهَا مَا كَتَبْنٰهَا عَلَيْهِمْ اِلَّا ابْتِغَاۤءَ رِضْوَانِ اللّٰهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۚفَاٰتَيْنَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْهُمْ اَجْرَهُمْ ۚ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ ṡumma qaffainā 'alā āṡārihim birusulinā wa qaffainā bi'īsabni maryama wa ātaināhul-injīla wa ja'alnā fī qulụbillażīnattaba'ụhu ra`fataw wa raḥmah, wa rahbāniyyatanibtada'ụhā mā katabnāhā 'alaihim illabtigā`a riḍwānillāhi fa mā ra'auhā ḥaqqa ri'āyatihā, fa ātainallażīna āmanụ min-hum ajrahum, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn Kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan Kami susulkan pula Isa putra Maryam; Dan Kami berikan Injil kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-orang yang mengikutinya. Mereka mengada-adakan rahbaniyyah, padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka yang Kami wajibkan hanyalah mencari keridaan Allah, tetapi tidak mereka pelihara dengan semestinya. Maka kepada orang-orang yang beriman di antara mereka Kami berikan pahalanya, dan banyak di antara mereka yang fasik. 28 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa āminụ birasụlihī yu`tikum kiflaini mir raḥmatihī wa yaj'al lakum nụran tamsyụna bihī wa yagfir lakum, wallāhu gafụrur raḥīm Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya Muhammad, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan serta Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang, 29 لِّئَلَّا يَعْلَمَ اَهْلُ الْكِتٰبِ اَلَّا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاَنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ ۔ li`allā ya'lama ahlul-kitābi allā yaqdirụna 'alā syai`im min faḍlillāhi wa annal-faḍla biyadillāhi yu`tīhi may yasyā`, wallāhu żul-faḍlil-'aẓīm agar Ahli Kitab mengetahui bahwa sedikit pun mereka tidak akan mendapat karunia Allah jika mereka tidak beriman kepada Muhammad, dan bahwa karunia itu ada di tangan Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. BerikutnyaSurat Al Mujadilah

ayat dari surat al hadid yang bisa membuat tubuh kebal