🌈 Sutan Takdir Alisjahbana Puisi

Puisi "Menghadapi Maut" karya Sutan Takdir Alisjahbana menggambarkan pengalaman manusia yang menghadapi kematian dalam suasana perang. Menghadapi Maut. Kulihat, Kurasakan: Peluru mendesing menembus kening, Pedang bersinau memenggal leher, dan Tergulinglah jasad di tanah: Darah mengalir merah panas. Sekejap pendek: Kaki melejang-lejang, Urat Puisi Sutan Takdir Alisjahbana Puisi Layar Terkembang Sutan Takdir Alisjahbana: Kapalku merapat sisi Danau hilang warna dingin Puisi Layar Terkembang Sutan Takdir Alisjahbana: Kapalku merapat sisi Danau hilang warna dingin. Sabtu, 9 Desember 2023 10:01 WIB. Sutan Takdir Alisjahbana (1908-1994) Menuju ke Laut. Kami telah meninggalkan engkau, tasik yang tenang, tiada beriak, diteduhi gunung yang rimbun dari angin dan topan. Sebab sekali kami terbangun, dari mimpi yang nikmat. "Ombak riak berkejar-kejaran di gelanggang biru di tepi langit. Pasir rata berulang dikecup, tebing curam ditantang diserang, Karya Sutan Takdir Alisjahbana yang berupa novel, antara lain Tak Putus Dirundung Malang (Balai Pustaka, 1929) dan Layar Terkembang. Dia juga menulis puisi, antara lain Tebaran Mega (kumpulan puisi) dan esai sastra, antara lain Kebangkitan Puisi Baru Indonesia. Sutan Takdir Alisjahbana adalah salah satu sastrawan Angkatan Pujangga Baru. Alisjahbana lahir di Natal, Mandailing Natal, Sumatra Utara, pada tanggal 11 Februari 1908. Ia meninggal dunia pada tanggal 17 Juli 1994. Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa contoh puisi karya Sutan Takdir Alisjahbana untuk anda baca. PUISI-PUISI SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA Sabtu, 15/02/2014 - 11:11 — SIHALOHOLISTICK Lain-lain | Koleksi | Puisi | Sutan Takdir Alisjahbana SEINDAH INI Tuhan, Terdengarkah kepadamu himbau burung di hutan sunyi meratapi siang di senja hari? Remuk hancur rasa diri memandang sinar lenyap menjauh di balik gunung. Tenteram dan damai waktu tidur di malam sepi. Terteram dan damai berbaju putih di dalam kubur. Tetapi hidup ialah perjuangan. Perjuangan semata lautan segara. Perjuangan semata alam semesta. Hanya dalam berjuang beta merasa tenteram dan damai. Hanya dalam berjuang berkobar Engkau Tuhanku di dalam Puisi Sutan Takdir Alisjahbana Puisi Kepada S Sutan Takdir Alisjahbana: Tahukah engkau, sayang Bahwa hati penyair itu hati pencari Jumat, 8 Desember 2023 08:36 WIB Penulis: Yudha .

sutan takdir alisjahbana puisi